Kegiatan Pengumuman Kelulusan Kelas VI

Pengumuman Kelulusan TP : 2024/2025

Kegiatan Ujian Praktik Kelas VI

Mata Pelajaran IPAS

Kegiatan Supervisi Kelas 5

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Melatih Disiplin dan Kebersamaan

SEMARAK HARDIKNAS 2025

Kegiatan Hardiknas

HUT LOmbok Barat Ke-67

Kolaborasi Menuju Sejahtera Dari Desa

Kegiatan Berbuka Puasa Bersama

Berbagi Kebahagian Dengan Berbuka Bersama

Kegiatan Pembagian Zakat Fitrah

Berbagi Kebahagian Dibulan Suci

Kegiatan Bulan Ramadhan 1446 H

Meningkatkan Iman dan Taqwa

Selamat Datang Di Blog SD Negeri 4 Sandik
Tampilkan postingan dengan label GOTONG ROYONG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GOTONG ROYONG. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 April 2025

KEGIATAN GOTONG ROYONG AWAL MASUK SEKOLAH

**Kegiatan Gotong Royong Awal Masuk Sekolah**




Setelah menjalani libur panjang puasa Ramadan dan perayaan Idulfitri 1446 H, sekolah kembali dipenuhi oleh keceriaan para siswa. Hari pertama masuk sekolah menjadi momen penting untuk membangun semangat baru, salah satunya melalui kegiatan gotong royong bersama. Gotong royong diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekolah serta untuk menanamkan nilai kebersamaan dan tanggung jawab kepada seluruh warga sekolah.

Kegiatan gotong royong tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan siswa hidup bersih, bekerja sama, dan saling membantu. Selain itu, gotong royong menjadi sarana efektif untuk membangun kembali kedekatan antar siswa dan guru setelah libur panjang, serta mempererat rasa kekeluargaan dalam komunitas sekolah.




Sebelum kegiatan dimulai, guru dan wali kelas memberikan arahan serta membagi kelompok kerja berdasarkan area yang akan dibersihkan. Ada yang bertugas menyapu halaman, merapikan ruang kelas, membersihkan taman, hingga memperbaiki papan mading. Pembagian tugas ini dilakukan secara merata agar semua siswa bisa berpartisipasi secara aktif dan adil dalam kegiatan gotong royong.

Siswa membawa peralatan kebersihan dari rumah seperti sapu, kain pel, ember, dan alat kebun. Dengan semangat dan tawa canda, mereka mulai membersihkan lingkungan sekolah bersama-sama. Suasana penuh semangat ini mencerminkan antusiasme mereka untuk kembali beraktivitas, sekaligus menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman untuk proses belajar mengajar.

Kegiatan ini juga menjadi sarana pembentukan karakter. Melalui gotong royong, siswa belajar tentang pentingnya kerja sama, kepedulian sosial, kedisiplinan, serta menghargai hasil kerja orang lain. Nilai-nilai yang telah ditanamkan selama bulan Ramadan seperti keikhlasan dan kebersamaan, kini dipraktikkan dalam bentuk nyata melalui aksi membersihkan dan merawat lingkungan sekolah.

Selama kegiatan berlangsung, para guru tidak hanya mengawasi, tetapi juga ikut turun tangan membantu siswa. Kehadiran guru dalam gotong royong memberikan contoh nyata tentang kepemimpinan dan kerja sama. Dengan begitu, siswa merasa lebih dekat dengan guru dan termotivasi untuk lebih aktif berpartisipasi.

Untuk menambah semangat, beberapa sekolah mendokumentasikan kegiatan ini melalui foto atau video yang kemudian dibagikan di media sosial sekolah. Tak jarang, siswa yang paling aktif atau kelompok paling rapi diberi apresiasi berupa pujian atau hadiah kecil. Ini menjadi pemicu semangat dan motivasi positif bagi siswa agar tetap menjaga kebersihan sekolah setiap harinya.

Kegiatan gotong royong di hari pertama sekolah bukan hanya tentang bersih-bersih, tapi juga menyimbolkan dimulainya lembaran baru dengan semangat kebersamaan. Lingkungan sekolah yang bersih mencerminkan semangat baru dalam belajar dan beraktivitas. Harapannya, semangat gotong royong ini tidak berhenti sampai di sini, tapi terus menjadi budaya positif dalam kehidupan sekolah sehari-hari.

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Tonton Video Dibawah Ini!

Selasa, 11 Februari 2025

Kegiatan Gotong Royong SDN 4 Sandik

 **Gotong Royong di Sekolah Mengantisipasi Keadaan Cuaca Buruk**




Beberapa minggu terakhir, cuaca di daerah sekitar sekolah semakin tidak menentu, dengan intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang yang datang secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan kekhawatiran mengenai keselamatan para siswa dan staf di sekolah. Salah satu langkah yang diambil untuk mengantisipasi potensi bahaya adalah penebangan pohon mangga yang berada di sekitar area sekolah. Pohon mangga yang sudah cukup tua dan tinggi memiliki cabang-cabang yang rentan patah atau tumbang jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang, yang bisa membahayakan orang-orang yang ada di sekitar area tersebut.

Proses penebangan pohon mangga ini dilakukan dengan memangkas cabang pohon mangga yang tinggi dan lebat oleh tenaga profesional, gotong royong membersihkan daun-daun dan ranting pohon yang sudah dipangkas dilakukan oleh seluruh warga sekolah, baik guru, staf, maupun siswa. Gotong royong adalah nilai luhur yang sangat dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia, dan di saat-saat seperti ini, semangat kebersamaan menjadi kunci untuk menjaga keselamatan bersama. Dengan saling membantu, penebangan pohon mangga dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Semua pihak terlibat dalam proses ini, dari mulai mempersiapkan peralatan, membersihkan area, hingga memastikan bahwa pohon yang ditebang tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan atau fasilitas lainnya.

Selain itu, kegiatan gotong royong ini juga memiliki nilai edukatif bagi siswa. Mereka belajar langsung bagaimana pentingnya kerjasama dalam menghadapi tantangan dan bahaya yang bisa datang kapan saja. Meskipun kegiatan ini berkaitan dengan penebangan pohon, namun siswa juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana meminimalisir dampak buruk terhadap alam. Dalam hal ini, sekolah juga berencana untuk mengganti pohon mangga yang ditebang dengan pohon baru yang lebih kecil dan aman untuk pertumbuhan di area yang lebih sesuai.


Penebangan pohon mangga bukan hanya bertujuan untuk keselamatan, tetapi juga sebagai upaya preventif untuk menghindari kerusakan lebih lanjut yang mungkin terjadi pada bangunan sekolah. Ketika pohon tumbang akibat cuaca ekstrem, hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada atap, pagar, dan fasilitas lainnya yang ada di sekolah. Oleh karena itu, tindakan penebangan ini menjadi langkah bijak untuk melindungi seluruh warga sekolah dari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

Dalam kesimpulannya, penebangan pohon mangga dan kegiatan gotong royong yang dilakukan di sekolah merupakan contoh nyata dari upaya bersama untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam menghadapi cuaca buruk. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kepedulian terhadap lingkungan, dan tanggung jawab sosial kepada siswa dan seluruh warga sekolah. Semoga dengan adanya langkah-langkah seperti ini, sekolah dapat tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.

Untuk Lebih Jelas Silahkan Tonton Videonya di https://youtu.be/qQ8_TdKk23E