Kegiatan Pengumuman Kelulusan Kelas VI

Pengumuman Kelulusan TP : 2024/2025

Kegiatan Ujian Praktik Kelas VI

Mata Pelajaran IPAS

Kegiatan Supervisi Kelas 5

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

Melatih Disiplin dan Kebersamaan

SEMARAK HARDIKNAS 2025

Kegiatan Hardiknas

HUT LOmbok Barat Ke-67

Kolaborasi Menuju Sejahtera Dari Desa

Kegiatan Berbuka Puasa Bersama

Berbagi Kebahagian Dengan Berbuka Bersama

Kegiatan Pembagian Zakat Fitrah

Berbagi Kebahagian Dibulan Suci

Kegiatan Bulan Ramadhan 1446 H

Meningkatkan Iman dan Taqwa

Selamat Datang Di Blog SD Negeri 4 Sandik

Rabu, 19 Februari 2025

Kegiatan Imtaq SDN 4 Sandik

**Meningkatkan Keimanan dan Akhlak Melalui Kegiatan IMTAQ**


SDN 4 Sandik selalu berkomitmen untuk mendidik siswa tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga dalam pengembangan karakter. Salah satu program unggulan yang dilaksanakan di sekolah ini adalah kegiatan IMTAQ (Imtaq dan Akhlak). IMTAQ bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan keimanan yang kokoh. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan penuh rasa percaya diri.

Kegiatan IMTAQ di SDN 4 Sandik dilaksanakan secara terstruktur dan menyenangkan, agar anak-anak dapat memahami serta mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Program ini mencakup berbagai kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif, mulai dari pembacaan doa, pembelajaran materi agama yang interaktif, hingga kegiatan praktis seperti lomba-lomba bertema religi. Dengan metode yang menyenangkan, siswa dapat menyerap pelajaran agama dengan cara yang tidak membosankan dan lebih mudah diterima oleh anak-anak.

Selain itu, kegiatan IMTAQ juga menekankan pentingnya penguatan akhlak yang baik, seperti saling menghormati, jujur, disiplin, dan peduli sesama. Dalam setiap aktivitasnya, siswa diberi kesempatan untuk mempraktekkan nilai-nilai tersebut dalam interaksi sosial, baik dengan teman-teman maupun dengan guru dan staf sekolah. Kegiatan ini menjadi ruang bagi siswa untuk mengembangkan karakter pribadi yang kuat dan menjaga hubungan yang harmonis dalam lingkungan sekolah.

Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, SDN 4 Sandik juga melibatkan orang tua dan masyarakat. Kerja sama yang erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perkembangan spiritual dan moral siswa. Kami percaya bahwa pendidikan yang melibatkan seluruh pihak akan membentuk individu yang lebih baik, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam hal karakter dan akhlak.

Dengan adanya kegiatan IMTAQ ini, SDN 4 Sandik berupaya untuk mencetak generasi yang tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki jiwa yang luhur dan mampu membawa perubahan positif di masyarakat. Melalui IMTAQ, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik, dengan siswa-siswa yang penuh semangat, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Tonton Video Di YouTube dengan Link https://youtu.be/UX6srfKAIXg




Selasa, 18 Februari 2025

Rapat Rutin SDN 4 Sandik

**Pemanfaatan IT dalam Pembelajaran: Fokus Rapat Rutin SDN 4 Sandik**



Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, pemanfaatan teknologi informasi (IT) menjadi salah satu elemen penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. SDN 4 Sandik, Kecamatan Batulayar, secara rutin mengadakan rapat guna membahas berbagai inovasi pendidikan, termasuk integrasi teknologi dalam proses belajar-mengajar. Pada rapat terbaru, fokus utama yang dibahas adalah strategi optimalisasi penggunaan IT sebagai media pembelajaran untuk mendukung efektivitas pengajaran dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.

Dalam diskusi tersebut, para guru berbagi pengalaman terkait penggunaan berbagai platform pembelajaran digital seperti Google Classroom, Quizizz, dan Canva untuk mendukung pembelajaran interaktif. Beberapa guru telah mulai menerapkan metode blended learning, menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan teknologi digital untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, dalam penerapannya, masih terdapat beberapa kendala seperti masih ada beberapa guru yang belum mengerti dengan IT.

Kepala sekolah menekankan pentingnya pelatihan bagi tenaga pendidik agar lebih mahir dalam memanfaatkan teknologi dalam proses mengajar. Oleh karena itu, salah satu keputusan penting dalam rapat ini adalah mengadakan workshop internal secara berkala untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi pendidikan. Selain itu, sekolah juga berencana untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendapatkan dukungan dalam pengadaan perangkat teknologi dan peningkatan infrastruktur digital di sekolah.

Rapat juga membahas upaya optimalisasi pemanfaatan perangkat yang sudah ada di sekolah, seperti laboratorium, cromebook dan jaringan internet. Para peserta rapat sepakat bahwa sekolah perlu membuat kebijakan khusus mengenai pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, termasuk pedoman bagi guru dan siswa agar teknologi digunakan secara efektif dan bertanggung jawab. Dengan langkah ini, diharapkan tidak hanya guru, tetapi juga siswa dapat lebih siap menghadapi era digital yang semakin berkembang pesat.

Melalui rapat rutin ini, SDN 4 Sandik semakin berkomitmen untuk menjadikan teknologi sebagai bagian integral dari sistem pembelajaran. Dengan pemanfaatan IT yang lebih optimal, diharapkan metode pengajaran di sekolah ini semakin inovatif, efektif, dan menyenangkan bagi siswa. Ke depan, sekolah akan terus mengevaluasi implementasi kebijakan ini serta mencari solusi terbaik agar setiap guru dan siswa dapat memanfaatkan teknologi dengan maksimal untuk mendukung proses pembelajaran.

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Tonton Video Dibawah Ini!


Senin, 17 Februari 2025

Rapat Kolaborasi KS Gugus III Kec Batulayar


Kualitas pembelajaran di sekolah tidak hanya ditentukan oleh upaya individu guru, tetapi juga oleh kolaborasi antara pihak manajemen sekolah. Salah satu bentuk kolaborasi yang penting adalah kerja sama antara kepala sekolah dalam satu gugus. Kepala sekolah gugus adalah pemimpin yang memiliki peran strategis dalam menciptakan sinergi antar sekolah, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui kolaborasi yang baik, kepala sekolah gugus dapat saling berbagi pengalaman dan strategi, serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi masing-masing sekolah. Dalam hal ini, Koordinator Pengawas Sekolah, Salmi, S.Pd, juga berperan besar dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada kepala sekolah untuk memastikan implementasi kebijakan pendidikan yang efektif.

Pentingnya Rencana Bersama dalam Pengembangan Kurikulum

Salah satu aspek kolaborasi kepala sekolah gugus adalah pengembangan dan implementasi kurikulum yang efektif. Dengan adanya koordinasi yang erat, kepala sekolah dapat merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan sesuai dengan kebutuhan siswa di masing-masing sekolah. Selain itu, mereka dapat memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan tidak hanya sesuai dengan standar nasional, tetapi juga relevan dengan kondisi lokal dan kemampuan siswa. Rencana bersama ini akan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam meningkatkan kualitas pengajaran di seluruh sekolah dalam gugus tersebut. Di bawah pengawasan Koordinator Pengawas Sekolah, Salmi, S.Pd, setiap langkah yang diambil oleh kepala sekolah gugus akan selalu diawasi dan dievaluasi untuk memastikan kualitas pendidikan yang terus meningkat.

Pelatihan Bersama untuk Meningkatkan Kompetensi Guru

Kolaborasi antar kepala sekolah gugus juga mencakup penyelenggaraan pelatihan bersama bagi para guru. Melalui program pelatihan yang disusun secara kolektif, para guru dapat mengembangkan keterampilan mengajar yang lebih baik, memahami tren terbaru dalam dunia pendidikan, serta memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Pelatihan ini juga memberi kesempatan bagi guru untuk saling berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mengadopsi metode pengajaran yang lebih efektif. Keberhasilan dalam meningkatkan kompetensi guru akan berimbas pada peningkatan kualitas pembelajaran di seluruh sekolah dalam gugus tersebut. Dalam hal ini, Koordinator Pengawas Sekolah, Salmi, S.Pd, memberikan bimbingan secara langsung kepada guru-guru yang membutuhkan peningkatan kualitas pengajaran, sehingga hasil pelatihan lebih dapat dirasakan dalam proses belajar mengajar.

Evaluasi dan Monitoring Bersama untuk Menilai Kemajuan

Evaluasi yang dilakukan secara rutin adalah salah satu cara penting untuk menilai kemajuan pembelajaran. Kepala sekolah gugus dapat melakukan evaluasi bersama untuk memantau hasil belajar siswa dan efektivitas pengajaran yang dilakukan. Dengan adanya evaluasi bersama, kepala sekolah dapat berbagi data dan menganalisis hasilnya untuk mengetahui area yang perlu diperbaiki. Hal ini tidak hanya membantu dalam perencanaan perbaikan jangka panjang, tetapi juga memungkinkan adanya perbaikan yang lebih cepat dan tepat sasaran di setiap sekolah yang tergabung dalam gugus. Koordinator Pengawas Sekolah, Salmi, S.Pd, juga berperan penting dalam proses evaluasi ini dengan memberikan rekomendasi dan solusi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di setiap sekolah yang diawasi.

Penguatan Komunikasi dan Kemitraan dengan Stakeholder

Kolaborasi kepala sekolah gugus juga mencakup penguatan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, seperti dinas pendidikan, orang tua, dan masyarakat. Melalui kemitraan yang solid, kepala sekolah dapat bekerja sama dalam menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, keberhasilan program pendidikan juga bergantung pada dukungan penuh dari orang tua dan masyarakat, yang dapat memperkuat proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Dengan kolaborasi yang baik antara kepala sekolah gugus dan Koordinator Pengawas Sekolah, Salmi, S.Pd, kualitas pendidikan akan meningkat secara signifikan, memberikan manfaat besar bagi siswa, guru, dan masyarakat.

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Totnton Videonya dibawah Ini!👇

Rabu, 12 Februari 2025

Peraktik Pembelajaran IPAS Kelas V

 **Praktik Pembelajaran IPAS**

Pembelajaran pernapasan sangat penting untuk mengenalkan siswa pada sistem pernapasan manusia dan cara kerjanya. Salah satu metode yang menarik adalah dengan praktik menggunakan balon, kertas, lem, dan gunting. Dengan alat sederhana ini, siswa dapat memahami konsep dasar pernapasan melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif.

Pertama, siswa dapat membuat model paru-paru sederhana menggunakan balon. Dengan memotong kertas berbentuk tabung dan menempelkan balon di salah satu ujungnya, mereka bisa melihat bagaimana udara masuk dan keluar dari balon saat ditekan dan dilepaskan. Aktivitas ini menggambarkan bagaimana paru-paru mengembang saat kita menghirup udara dan mengempis saat kita menghembuskannya.

Selanjutnya, siswa dapat membuat diagram sistem pernapasan dengan kertas dan lem. Mereka bisa menggunting kertas berbentuk paru-paru dan saluran pernapasan, lalu menyusunnya menjadi model sederhana. Dengan cara ini, mereka dapat memahami bagaimana udara mengalir dari hidung atau mulut ke paru-paru, serta peran trakea dan bronkus dalam proses pernapasan.

Selain itu, balon juga dapat digunakan untuk menunjukkan konsep kapasitas paru-paru. Dengan meniup balon dan mengukur ukurannya, siswa dapat melihat seberapa banyak udara yang bisa mereka hirup dan hembuskan. Ini juga bisa menjadi eksperimen sederhana untuk membandingkan kapasitas paru-paru antara siswa yang berbeda dan bagaimana faktor seperti olahraga memengaruhi pernapasan.

Dengan menggunakan balon, kertas, lem, dan gunting, pembelajaran pernapasan menjadi lebih mudah dipahami dan menyenangkan bagi siswa. Metode ini tidak hanya membantu mereka memahami teori tetapi juga mendorong keterampilan motorik, kreativitas, dan kerja sama dalam kelompok. Melalui praktik ini, siswa dapat lebih menghargai pentingnya sistem pernapasan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya Peserta Didik Melakukan Presentasi didepan kelas dengan menampilkan hasil karya mereka masing-masing.



Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Lihat Videonya di https://youtu.be/e95zn-eAL9w


Selasa, 11 Februari 2025

Kegiatan Gotong Royong SDN 4 Sandik

 **Gotong Royong di Sekolah Mengantisipasi Keadaan Cuaca Buruk**




Beberapa minggu terakhir, cuaca di daerah sekitar sekolah semakin tidak menentu, dengan intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang yang datang secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan kekhawatiran mengenai keselamatan para siswa dan staf di sekolah. Salah satu langkah yang diambil untuk mengantisipasi potensi bahaya adalah penebangan pohon mangga yang berada di sekitar area sekolah. Pohon mangga yang sudah cukup tua dan tinggi memiliki cabang-cabang yang rentan patah atau tumbang jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang, yang bisa membahayakan orang-orang yang ada di sekitar area tersebut.

Proses penebangan pohon mangga ini dilakukan dengan memangkas cabang pohon mangga yang tinggi dan lebat oleh tenaga profesional, gotong royong membersihkan daun-daun dan ranting pohon yang sudah dipangkas dilakukan oleh seluruh warga sekolah, baik guru, staf, maupun siswa. Gotong royong adalah nilai luhur yang sangat dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia, dan di saat-saat seperti ini, semangat kebersamaan menjadi kunci untuk menjaga keselamatan bersama. Dengan saling membantu, penebangan pohon mangga dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Semua pihak terlibat dalam proses ini, dari mulai mempersiapkan peralatan, membersihkan area, hingga memastikan bahwa pohon yang ditebang tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan atau fasilitas lainnya.

Selain itu, kegiatan gotong royong ini juga memiliki nilai edukatif bagi siswa. Mereka belajar langsung bagaimana pentingnya kerjasama dalam menghadapi tantangan dan bahaya yang bisa datang kapan saja. Meskipun kegiatan ini berkaitan dengan penebangan pohon, namun siswa juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana meminimalisir dampak buruk terhadap alam. Dalam hal ini, sekolah juga berencana untuk mengganti pohon mangga yang ditebang dengan pohon baru yang lebih kecil dan aman untuk pertumbuhan di area yang lebih sesuai.


Penebangan pohon mangga bukan hanya bertujuan untuk keselamatan, tetapi juga sebagai upaya preventif untuk menghindari kerusakan lebih lanjut yang mungkin terjadi pada bangunan sekolah. Ketika pohon tumbang akibat cuaca ekstrem, hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada atap, pagar, dan fasilitas lainnya yang ada di sekolah. Oleh karena itu, tindakan penebangan ini menjadi langkah bijak untuk melindungi seluruh warga sekolah dari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.

Dalam kesimpulannya, penebangan pohon mangga dan kegiatan gotong royong yang dilakukan di sekolah merupakan contoh nyata dari upaya bersama untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam menghadapi cuaca buruk. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kepedulian terhadap lingkungan, dan tanggung jawab sosial kepada siswa dan seluruh warga sekolah. Semoga dengan adanya langkah-langkah seperti ini, sekolah dapat tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.

Untuk Lebih Jelas Silahkan Tonton Videonya di https://youtu.be/qQ8_TdKk23E

Senin, 10 Februari 2025

SOSIALISASI 7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA KEPADA ORANG TUA/WALI MURID

 **Sosialisasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat kepada Orang Tua Murid**


Sebagai orang tua, kita memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kebiasaan anak sejak dini. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengenalkan mereka pada kebiasaan-kebiasaan positif yang akan membentuk pribadi mereka di masa depan. Di Indonesia, terdapat 7 kebiasaan yang dianggap dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang hebat, yakni kebiasaan yang sederhana namun berdampak besar. Sosialisasi kebiasaan ini kepada orang tua murid sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak secara optimal.


Kebiasaan pertama yang sangat penting adalah gemar bangun pagi. Anak yang terbiasa bangun pagi akan merasa lebih segar dan siap menjalani hari mereka dengan penuh energi. Bangun pagi tidak hanya memberikan waktu lebih banyak untuk mempersiapkan aktivitas harian, tetapi juga mengajarkan anak tentang kedisiplinan dan pengelolaan waktu. Orang tua dapat mendukung kebiasaan ini dengan membimbing anak untuk tidur lebih awal dan menciptakan rutinitas pagi yang menyenangkan.



Kebiasaan kedua adalah beribadah. Mengajarkan anak untuk rutin beribadah tidak hanya akan membentuk hubungan spiritual yang kuat, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan. Beribadah juga memberikan kesempatan bagi anak untuk menenangkan diri, berpikir positif, dan mengembangkan rasa syukur. Orang tua dapat mengajak anak beribadah bersama di rumah atau di tempat ibadah, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya menjalankan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, kebiasaan makan makanan bergizi dan sehat juga sangat penting. Anak yang terbiasa makan makanan yang sehat dan bergizi akan tumbuh dengan tubuh yang kuat dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Orang tua bisa memberikan contoh dengan menyediakan makanan bergizi di rumah dan mengajarkan anak tentang pentingnya makan dengan pola makan yang seimbang. Dengan cara ini, anak akan memahami bahwa makanan yang sehat mendukung perkembangan fisik dan mental mereka.

Kebiasaan keempat yang tak kalah penting adalah berolahraga. Berolahraga secara rutin akan membuat anak memiliki tubuh yang bugar, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu mereka fokus dalam belajar. Orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan olahraga bersama, seperti bersepeda, bermain bola, atau berenang. Melalui kegiatan ini, anak tidak hanya mendapatkan manfaat fisik tetapi juga belajar untuk bekerja sama dan berkompetisi dengan sehat.

Kebiasaan kelima adalah belajar yang rajin. Anak yang terbiasa belajar dengan tekun dan penuh semangat akan memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan memiliki keterampilan berpikir yang lebih baik. Orang tua dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, memberikan dukungan dan motivasi, serta membantu anak dalam menyusun jadwal belajar yang teratur. Dengan kebiasaan belajar yang rajin, anak akan lebih siap menghadapi tantangan akademik dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Kebiasaan keenam adalah bermasyarakat. Anak yang terlibat dalam kegiatan bermasyarakat atau berinteraksi dengan teman-teman mereka akan belajar mengenai empati, kerja sama, dan rasa tanggung jawab. Orang tua bisa mengajak anak untuk ikut serta dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar, seperti gotong royong, berbagi dengan yang membutuhkan, atau bekerja sama dalam kegiatan kelas. Hal ini tidak hanya membantu anak belajar beradaptasi dengan berbagai tipe orang, tetapi juga membentuk karakter yang peduli terhadap sesama.

Kebiasaan terakhir adalah tidur cepat. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Anak yang tidur cukup akan memiliki energi lebih untuk belajar dan beraktivitas sepanjang hari. Orang tua perlu memastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup, serta menciptakan rutinitas tidur yang menenangkan agar anak bisa tidur dengan nyenyak. Tidur yang cukup juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik anak.

Dengan mengimplementasikan dan mengajarkan 7 kebiasaan ini, orang tua dapat mendukung anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang hebat dan siap menghadapi berbagai tantangan hidup. Sosialisasi kepada orang tua murid tentang pentingnya kebiasaan-kebiasaan ini akan memperkuat kerjasama antara sekolah dan keluarga dalam membentuk karakter anak-anak Indonesia yang cerdas, sehat, dan penuh integritas.

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Tonton di https://youtu.be/aeCCJooVCSQ


Rabu, 05 Februari 2025

Kegiatan Praktik Pembelajaran

**Praktik Pembelajaran Membuat Jaring Bangun Ruang di Kelas 5**


Pembelajaran matematika di sekolah dasar sering kali menjadi tantangan bagi siswa, terutama dalam memahami konsep bangun ruang. Salah satu cara efektif untuk membantu siswa memahami bentuk dan struktur bangun ruang adalah dengan praktik langsung membuat jaring bangun ruang. Dalam kegiatan ini, siswa kelas 5 diajak untuk menggambar, menggunting, dan merangkai jaring bangun ruang menjadi bentuk tiga dimensi.

Langkah pertama dalam praktik ini adalah mengenalkan berbagai jenis bangun ruang seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Guru menjelaskan sifat-sifat masing-masing bangun ruang serta menunjukkan contoh konkret agar siswa lebih mudah memahami. Setelah itu, siswa diberikan lembar kerja yang berisi pola jaring bangun ruang yang harus mereka potong dan lipat sesuai instruksi.

Setelah siswa selesai memotong jaring bangun ruang, mereka mulai merangkainya dengan menggunakan lem atau selotip. Proses ini melatih ketelitian dan koordinasi tangan-mata siswa. Selain itu, dengan menyusun sendiri bangun ruang dari jaring, siswa lebih mudah memahami hubungan antara sisi, rusuk, dan titik sudut dalam sebuah bangun ruang.



Pada tahap berikutnya, siswa diminta untuk mencatat jumlah sisi, rusuk, dan titik sudut pada setiap bangun ruang yang telah mereka buat. Aktivitas ini membantu mereka mengenali pola dan hubungan matematis antara berbagai bangun ruang. Dengan demikian, siswa dapat lebih memahami perbedaan dan persamaan antara satu bangun ruang dengan yang lainnya.

Selain itu, guru juga dapat mengajak siswa untuk melakukan diskusi kelompok. Dalam diskusi ini, siswa dapat saling berbagi pengalaman mengenai kesulitan yang mereka hadapi saat membuat jaring bangun ruang dan menemukan solusi bersama. Dengan cara ini, mereka juga belajar untuk bekerja sama dan mengasah keterampilan komunikasi mereka.

Untuk meningkatkan kreativitas, siswa diberikan tugas tambahan untuk membuat jaring bangun ruang dengan ukuran yang berbeda atau mencoba mengembangkan bentuk bangun ruang baru berdasarkan konsep yang telah mereka pelajari. Tantangan ini mendorong mereka untuk berpikir kritis dan mengeksplorasi lebih dalam tentang bangun ruang.

Melalui praktik ini, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga mengalami sendiri bagaimana sebuah bangun ruang terbentuk. Mereka dapat melihat secara langsung bagaimana jaring dapat dilipat dan disatukan menjadi bentuk tiga dimensi. Aktivitas ini juga meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam belajar matematika.

Dengan menerapkan pembelajaran berbasis praktik seperti ini, pemahaman siswa terhadap bangun ruang menjadi lebih kuat. Mereka tidak hanya menghafal rumus dan definisi, tetapi juga memahami konsep secara nyata. Hal ini tentu berdampak positif terhadap minat belajar mereka dan menjadikan matematika sebagai pelajaran yang lebih menyenangkan.

Sebagai evaluasi akhir, guru dapat mengadakan kuis atau proyek kelompok di mana siswa diminta untuk membuat presentasi tentang bangun ruang yang telah mereka buat. Dengan cara ini, mereka tidak hanya memahami materi dengan lebih baik tetapi juga melatih kepercayaan diri dalam berbicara di depan kelas. Dengan demikian, pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa kelas 5.

Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Tonton Video  dilink berikut https://youtu.be/1PXbuk3tu6U